Rabu, 22 April 2015

MAHARAJA HARISCHANDRA (13):

Dharmayasa 
MAHARAJA HARISCHANDRA (13):
Seorang raja yang bukan hanya Raja melainkan Maharajadhiraja, seorang Raja yang bukan hanya luas dalam daerah kekuasaan tetapi juga luas dan mendalam di dalam pandangan sertaberbagai jenis pengetahuan. Seorang raja yang berprinsip suci. Ajeg, teguh dan tidak tergoyahkan sama sekali dari keajegannya berpegang teguh pada jalan Dharma. Walaupun dari seluruh arah terdengar raungan tangis para penduduk yang mencintainya, walaupun di sekitarnya nampak para Senapati yang kuat-kuat pun ternyata tidak kuat menahan tangisnya…, bahkan banyak yang tidak sadarkan diri..., tetapi..., Maharaja Harischandra tidak meneteskan air mata setetes pun. Maharaja Harischandra melangkahkan kakinya perlahan... selangkah demi selangkah ke depan.... dengan mantap... melangkah maju meninggalkan hujan air mata dan tangisan di belakangnya... Demikian pula halnya dengan permaisuri dan putra mahkota yang masih belia, Rahula. Permaisuri raja tampak tersenyum anggun sambil mencakupkan tangan menghormat kepada para dayang dan penduduk lain yang akan ditinggalkannya.
Tidak ada kelihatan di wajahnya sebuah kehilangan, kesedihan, atau pun kemarahan. Sangat damai, sangat tenang. Pandangan matanya yang sangat lembut penuh kasih diarahkan kepada semua dayang-dayangnya...satu persatu... ke arah matanya, namun menyentuh hati setiap dayang-dayang. Mereka semua tidak mampun berkata sepatah kata pun, hanya hati mereka menumpahkan hujan rintihan.... “Jangan pergi Permaisuri.... jangan pergi....” Sedangkan Rahula…, Putra Mahkota kecil Rahula..., masih sempat melirik taman istana tempat bermainnya. Sejenak ia menghentikan langkah kakinya, melepaskan pegangan tangan ibunya…, ia berjalan pelan, dengan langkah-langkah kaki yang tampak tidak lincah lagi…, ia mendatangi pengasuhnya. Rahula memandangi mata pengasuhnya yang penuh dengan air mata dan tampak berusaha keras menahan tangis…. Akhirnya…, pengasuh itu tidak tahan lagi menahan tangisnya… Ia menangis keras ketika tangan lembut putra mahkota menyentuh dan memeluknya. Permaisuri segera mendatangi putra mahkota Rahula, membujuk dan dengan perlahan melepaskan pelukannya dari badan pengasuhnya. (13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar