Dharmayasa
MAHARAJA HARISCHANDRA (13):
Seorang raja yang bukan hanya Raja
melainkan Maharajadhiraja, seorang Raja yang bukan hanya luas dalam
daerah kekuasaan tetapi juga luas dan mendalam di dalam pandangan
sertaberbagai jenis pengetahuan. Seorang raja yang berprinsip suci.
Ajeg, teguh dan tidak tergoyahkan sama sekali dari keajegannya berpegang
teguh pada jalan Dharma. Walaupun dari seluruh arah terdengar raungan
tangis para penduduk yang mencintainya, walaupun di sekitarnya nampak para
Senapati yang kuat-kuat pun ternyata tidak kuat menahan tangisnya…,
bahkan banyak yang tidak sadarkan diri..., tetapi..., Maharaja
Harischandra tidak meneteskan air mata setetes pun. Maharaja
Harischandra melangkahkan kakinya perlahan... selangkah demi selangkah
ke depan.... dengan mantap... melangkah maju meninggalkan hujan air mata
dan tangisan di belakangnya... Demikian pula halnya dengan permaisuri
dan putra mahkota yang masih belia, Rahula. Permaisuri raja tampak
tersenyum anggun sambil mencakupkan tangan menghormat kepada para dayang
dan penduduk lain yang akan ditinggalkannya.
Tidak ada kelihatan
di wajahnya sebuah kehilangan, kesedihan, atau pun kemarahan. Sangat
damai, sangat tenang. Pandangan matanya yang sangat lembut penuh kasih
diarahkan kepada semua dayang-dayangnya...satu persatu... ke arah
matanya, namun menyentuh hati setiap dayang-dayang. Mereka semua tidak
mampun berkata sepatah kata pun, hanya hati mereka menumpahkan hujan
rintihan.... “Jangan pergi Permaisuri.... jangan pergi....” Sedangkan
Rahula…, Putra Mahkota kecil Rahula..., masih sempat melirik taman
istana tempat bermainnya. Sejenak ia menghentikan langkah kakinya,
melepaskan pegangan tangan ibunya…, ia berjalan pelan, dengan
langkah-langkah kaki yang tampak tidak lincah lagi…, ia mendatangi
pengasuhnya. Rahula memandangi mata pengasuhnya yang penuh dengan air
mata dan tampak berusaha keras menahan tangis…. Akhirnya…, pengasuh itu
tidak tahan lagi menahan tangisnya… Ia menangis keras ketika tangan
lembut putra mahkota menyentuh dan memeluknya. Permaisuri segera
mendatangi putra mahkota Rahula, membujuk dan dengan perlahan melepaskan
pelukannya dari badan pengasuhnya. (13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar