Jumat, 17 Juli 2015

SORGA BUKAN TEMPAT BERSEMAYAM TUHAN YANG ESA

SORGA BUKAN TEMPAT BERSEMAYAM TUHAN YANG ESA
Selama ini orang HINDU terkecoh oleh pergaulan politisasi agama dan doktrin imbas dari agama lain.sehingga sering ikut ikutan latah ingin masuk sorga...padahal ALAM SORGA itu adalah planet/ alam CIPTAAN TUHAN yg diperuntukkan untuk dihuni oleh PARA DEWA KAHYANGAN dengan BIDADARI BIDADARINYA. Masyarakat Dewa dan para bidadari adalah penghuni planet/kerajaan Sorga itu.
Planet Sorga adalah salah satu milik dari ciptaan TUHAN yang terhalus yang sering disebut mahluk DEWA yg berasal dari kata DIV yang artinya bersinar/bercahaya...planet sorga adalah Planet DEWA. Dan RAJA SORGA adalah DEWA INDRA.
Planet SORGA atau alam SORGA bagian dari TIGA DUNIA/TRI LOKA dalam Weda. Dan termasuk alam atas yg sering disebut SWAH LOKA dan berada pada LAPIS KE 7 dari swah loka tersebut. ...
Semua ciptaan Tuhan mendiami dunianya masing masing yg disebut TIGA DUNIA/TRI LOKA (bhur/dunia bawah, bhwah/dunia tengah,dan swah/dunia atas). Masing masing dunia memiliki 7 lapis/ 7 tingkat yg disebut SAPTA LOKA/sapta petala .
(dunia bawah/BHUR LOKA terdiri dari 7 lapis dan yg terbawah yaitu di lapis ke 7 disebut NERAKA/ alam kegelapan.....
dunia tengah/ BUWAH LOKA juga memiliki 7lapis dan lapis tertinggi di diami atau dihuni manusia...
sementara dunia atas/SWAH LOKA juga memiliki 7 lapis dan lapis tertinggi yaitu lapis 7 di sebut SORGA yg di huni oleh para dewata dan bidadari..dengan DEWA INDRA sebagai RAJA DARI KERAJAAN SORGA tsb...
dunia sorga adalah dunia yg masih di diliputi oleh keterikatan, masih ada nafsu dan pamrih. ...alam sorga masih diliputi nafsu dan pamrih karena dihuni oleh unsur laki dan perempuan (DEWA DAN BIDADARI)
Alam Sorga masih bersifat DUALITAS..karena penghuni dari planet sorga ini memiliki kontradiksi dengan alam lawannya yaitu NERAKA...ada kontradiksi antara penguasa sorga dengan IBLIS atau Setan sebagai penghuni PLANET kegelapan/neraka.
Alam Sorga bersifat masih mencari pengikut untuk menambah jati diri akibat kontradiksi dan permusuhan dengan kaum iblis atau setan.... karena itu roh manusia yg bisa mencapai alam sorga dan berada disisi para dewa dia tidak akan pernah abadi tinggal disorga karena ada batasannya untuk kembali dilempar ke BUMI sebagai tempat yg di peruntukkan untuk manusia....
Dan roh yg sudah terlempar itu berganti fisik mengalami SAMSARA /inkarnasi untuk kembali lahir menjadi manusia lagi dengan fisik yg berbeda.dan dengan nasib atau TAKDIR sesuai kwalitas KARMA yang Disandang dari kehidupan dikelahiran sebelumnya.
Selama jiwa manusia masih berputar pada siklus di 3 dunia dan di 7 lapisan SAMSARA.. selama itu jiwa/roh manusia tidak bisa mencapai Tuhan, dan selama itu juga ia akan ber pindah dari satu dunia kedunia lain dan dari satu lapisan kelapisan yg lain.
ALAM MOKSHA adalah Tempat tinggal TUHAN sebagai alam ke esaan...alam kebebasan. Alam ini berada di luar siklus 3 dunia dan 7 lapis samsara....Alam MOKSHA tidak memiliki keterikatan apapun, ALAM TUHAN YG ESA terbebas dari unsur dualitas.
ALAM MOKSHA/alam kesunyatan Adalah Alam keabadian, alam keheningan, alam kebahagian, alam yg tanpa keterikatan, alam tanpa Pamrih. Alam kedamaian..inilah tempat TUHAN HINDU BERSEMAYAM....
4 tujuan hidup manusia HINDU/catur purusha artha.. adalah........ DHARMA< ARTA< KAMA DAN MOKSHA... dengan dharma kita mencari harta, dengan dharma dan harta kita mengisi kama/kebutuhan.... dan dengan dharma arta kama yang baik kita menuju alam kebebasan, alam tanpa keterikatan, alam kedamaian, alam kesunyatan, alam kebahagiaan, alam keabadian yaitu MOKSHA..bersatunya jiwa dengan jiwa utama/brahman/tuhan/narayana/trimurti/hyang widhi...
ALAM MOKSHA tempat bersemayam TUHAN adalah sebagai tujuan akhir dari jiwa jiwa manusia HINDU yg direkomendasikan WEDA dalam CATUR PURUSA ARThA/4 tujuan hidup manusia hindu...
GOAL SETTING dari AJARAN HINDU untuk manusia HINDU....”Mokshatam jagathita ya ca iti dharma”....yang artinya ... “jagat/alam moksha hanya bisa dicapai lewat ajaran Dharma..ajaran Hindu/WEDA”....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar