Kamis, 16 Juli 2015

Yoga

 
 
 
WANAPRASTHA YOGA.
KELAS YOGA THERAPY UNTUK LANSIA.
DIPANDU LANGSUNG GURU MADE SUMANTRA.
TEMAPT:: PASRAMAN MARKANDEYA YOGA CABANG DENPASAR.
JALAN HAYAM WURUK 199 H DEPAN POMPA BENSIN BARU DENPASAR BALI.
SETIAP HARI SELASA DAN JUMAT JAM 17.00 - 18.00.
Banyak dari kita hanya bisa mengeluh (atau ngomel di belakang) saat menghadapi sikap rewel orang tua kita. Tapi, pernahkah Anda mencoba mencari tahu apa penyebab kerewelan tersebut? Selain karena masalah kesehatan, menurut Guru Made Sumantra, Guru Besar YOGA HEALING BALI mental health therapist, ada banyak alasan lain di balik sikap rewel orang tua, terutama yang sudah sepuh dan sakit-sakitan. Antara lain:
masalah-masalah yang secara psikologis ‘belum selesai’
Mungkin ada impian, target, atau ‘dendam’ yang belum kesampaian, kepikiran terus, dan akhirnya muncul dalam bentuk sikap rewel atau demanding. Misalnya, mereka kecewa karena anak-anaknya ternyata ‘tidak jadi apa-apa’, padahal mereka ingin sekali punya anak yang sukses atau kaya.
Menurut Guru Made, di usia tua ‘semestinya’ manusia secara spiritual sudah sampai pada tahapan ikhlas; sudah menerima kenyataan bahwa tidak semua keinginan bisa terwujud. Pengalaman menjalani asam-garam kehidupan selama puluhan tahun seharusnya telah mengajarkan hal itu. “Masalahnya, ternyata cukup banyak orang tua yang belum mencapai tahapan itu, sehingga tetap bersikap ngotot. Dan karena mereka tidak bisa lagi mengejar sendiri impian itu, anak-anaklah yang dijadikan ‘sasaran tembak’.”
Mengajarkan sikap ikhlas kepada orang tua tentu bukan hal mudah, terutama karena banyak orang tua selalu menganggap putra-putrinya sebagai ‘anak kecil terus’, meskipun mereka sudah beranak-pinak. “Mungkin kita bisa meminta dia untuk ikut Yoga dengan standar Wanaprastha Asrama, yaitu pelatihan yoga yang memang di khususkan untuk usia ini.
Dampak Negatif Permasalahan Orangtua Terhadap Anak Dan Pencegahannya
Sering kita liat di sekitar kita banyak orangtua mengabaikan perasaan anak-anak mereka jika mereka mempunyai masalah dengan suami/istri-nya. Mereka tidak perduli apakah masalah diantara mereka mempengaruhi perkembangan anak atau tidak.
Kadang-kadang diamnya anak dianggap sebagai pemahaman, tanpa orangtua mencari tahu tentang perasaan anak-anak mereka. Anak-anak yang paling sering menjadi korban permasalahan orangtua mereka. Dampak-dampak negatif permasalahan orangtua terhadap anak seperti berikut ini:
1. Anak-anak bisa trauma, sehingga mereka bisa tiba sakit (untuk yang pertahanan tubuhnya lemah).
2. Prestasi belajar di sekolah jadi menurun, akibat kepikiran orangtuanya yang selalu ribut dan bertengkar setiap hari.
3. Terjadi perubahan sikap.
Anak menjadi lebih tertutup, nggak mau lagi bergaul dengan orang-orang yang mengetahui bahwa orangtuanya nggak akur (akibat gossip tetangga dan ejekan teman-teman), bahkan bisa menyebabkan si anak tidak respect lagi pada orangtua sebagai akibat dari lunturnya kepercayaan si anak pada sosok orangtuanya.
4. Image orangtua berubah di mata anak
Biasanya salah satu pihak akan dianggap “penindas” di mata si anak, entah itu ayah atau ibu. Tapi biasanya ayah.
5. Ketika dewasa, jadi takut menikah
Biasanya salah satu pihak akan dianggap “penindas” di mata si anak, entah itu ayah atau ibu. Tapi biasanya ayah.
6. Rentan terjerumus pada hal-hal negatif.
Biasanya karena pusing mau berpihak pada ayah atau ibu mereka. Jadi lebih memilih untuk tidak memihak keduanya dan berusaha mencari hal baru di luar rumah.
Dan Anak menjadi permisif terhadap hal negatif, jika benteng keimanan yang dimiliki tidak cukup kuat, dan orangtua juga kurang peduli terhadap anaknya (menganggap ketidakharmonisan dalam keluarga tidak menyebabkan dampak apa-apa bagi si anak).
Orangtua yang mempunyai konflik didalam rumahtangga mereka seharusnya segera mencari solusi untuk mengatasi masalah antara mereka. Paling tidak mereka harus berusaha mencegah agar permasalahan antara merekaa tidak berlarut-larut.
Jika Saudara mengalami hal ini dalam rumah tangga, saya sarankan ikutkan orang tua anda dalam Yoga Wanaprastha yang di laksanakan di Pasraman Markandeya Yoga. Karena disini , jiwanya akan dituntun kedamaian, dan pelapasan ikatan , dan diarahkan kekeiklasan diri.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN.
Apabila hal ini belum disadari dengan baik bukan tidak mungkin akan merupakan hambatan bagi kita untuk memberikan bantuan secara holistik pada lansia, karena tujuan utama pemberian bantuan perawatan kesehatan Lansia adalah agar para Lansia memperoleh kesempatan untuk mencapai tujuan hidup yang sebenar benarnya. Apabila tujuan hidup yang sebenar benarnya belum dapat disadari dengan baik maka seolah olah apa yang telah dilakukan sudah mencapai tujuan dan suatu saat nanti bila ia menyadarinya dengan terlambat maka bukan tidak mungkin ia akan menyesal dan mengalami kebingungan karena di masa lansia akan terjadi berbagai macam kelemahan fisik yang tentunya akan semakin lama semakin bertambah berat. Masih cukup banyak Lansia yang mengalami gangguan mental dan putus asa yang akhirnya melakukan tindakan mengakhiri hidup dengan paksa.
Dengan suatu upaya mengingatkan para Lansia akan tujuan hidup yang sebenarnya dan memberikan bantuan petunjuk berbagai hal yang strategis untuk memanfaatkan kelemahan Lansia sebagai suatu kekuatan dalam melakukan dan berjalan menuju tujuan hidup yang sebenarnya sehingga diharapkan ketenangan para Lansia akan semakin dapat dicapai dan kwalitas hidup bahagia lansia akan semakin mudah di capai.
Marilah kita bersama sama untuk saling mengingat dan menyadari akan diri sejati kita masing-masing yang sebenar benarnya untuk kemudian memanfaatkan kesempatan hidup kita dalam melakukan berbagai macam hal yang semestinya kita lakukan di bumi dan bukan melakukan apa yang tidak semestinya kita lakukan.
KESADARAN SUJATI
Sebagaimana kita ketahui kita bukanlah sekedar otak dengan tubuh fisik saja, kita terdiri dari tubuh fisik, jiwa dan Roh. Roh kita berasal dari Tuhan yang biasa disebut percikan atau Zat Tuhan. Roh kitalah yang akan kembali kepada Tuhan. Otak sebagai bagian dari tubuh fisik, bagian dari daging dan darah akan kembali ke asalnya yaitu debu dan tanah.
Jadi dari sini dapat kita lihat bahwa diri sejati kita adalah Roh kita. Yang besemayam di dalam hati dan sebagian lagi diatas ,
Sebagai percikan Sang Pencipta Inti Roh yaitu Hati Nurani selalu mengetahui kebenaran sejati, jauh melebihi apa yang dapat diketahui oleh otak manusia. Tidak saja cakupan pengetahuannya jauh lebih dalam segala hal dibandingkan dengan otak, tetapi hati nurani juga selalu mengetahui apa yang diinginkan Tuhan atas diri kita. Karena itu apabila kita mau melihat diri kita dengan lebih baik, kita harus melihat diri kita dari sudut kesadaran sejati kita dengan hati nurani.
PERJALANAN HIDUP MANUSIA
Manusia dibatasi oleh kelima indera yang berfungsi hanya dalam dunia fisik saja tetapi kita harus menyadari bahwa tubuh fisik dengan kelima inderanya bagian kecil dari diri kita secara keseluruhan yang juga terdiri atas jiwa dan roh. Sebenarnya tubuh fisik kita adalah bagian kecil dari diri kita secara keseluruhan.Jadi dunia fisik yang sangat luas ini hanyalah bagian kecil dari alam semesta secara keseluruhan. Kehidupan kita di bumi ini hanya lah bagian kecil dari seluruh perjalanan yang harus kita jalani.
Dalam menjalani hidupnya secara teori kita sudah tahu bahwa tiada yang lebih penting dari pada untuk dapat lebih dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi tingkat pemahaman kebanyakan dari kita baru sampai pada taraf mengetahuinya saja. Walaupun kita tahu bahwa tiada yang lebih penting dari pada kedekatan kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.
TUJUAN HIDUP MANUSIA
Mencapai tujuan hidup yang sebenarnya tidaklah sulit, demikian banyak wejangan Guru Made Sumantra dalam kelas Wanaprastha Asrama Yoga nya. Guru Made Sumantra adalah Seorang spiritualis muda yang pernah mengalami kesempatan untuk merasakan, menyadari perjalanan lengkap manusia ketika masih hidup maupun setelah kematian, setelah keluar dari badan fisiknya dan sadar sebagai diri sejati. Setelah mendapat kesempatan Guru ingin untuk membantu sesame yang masih hidup untuk dapat mengisi hidup ini dengan sesuatu kegiatan positif agar kelak permasalahan sesudah tidak berbadan fisik lagi tidak terjadi. Untuk mencapai Tujuan hidup yang sebenarnya dibutuhkan kesadaran.dan usaha yang sungguh sungguh dalam mempraktekan yoga untuk mencapainya.
Setelah kita mencapai tujuan hidup di dunia ini, marilah kita menyadarkan diri kita agar kita dapat mengarahkan diri kita sebaik baiknya demi mencapai tujuan hidup yang sebenarnya. Oleh karena panjangnya perjalanan hidup duniawi yang dilalui oleh banyak orang, banyak yang terhenti di tengah jalan, karena berbagai alasan dan hanya sebagian kecil saja yang dapat mencapai puncaknya. Walaupun telah mencapai puncak prestasi secara duniawi pun, apa yang telah dicapai belum menjamin bahwa yang bersangkutan telah berhasil secara rohani.
Lalu karena tujuan hidup duniawi dan rohani mungkin terlihat berbeda bagi sebagian orang, tujuan hidup yang manakah yang lebih penting ? Bagi anda yang menyadari bahwa kehidupan di bumi hanyalah kehidupan sementara saja, anda sadar bahwa tujuan hidup secara rohanilah yang penting. Tujuan hidup secara rohanilah yang merupakan tujuan hidup yang sebenarnya.
Lalu, apakah tujuan hidup yang sebenarnya dari seorang manusia di bumi ini ? Apakah kita semua telah melakukan hal – hal yang sesuai untuk tujuan hidup kita yang sebenar-benarnya ini ?.
Seseorang yang hanya sibuk dengan tujuan hidup duniawinya mungkin dapat berpuas diri di dunia, tetapi biasanya orang orang seperti ini tidak mempunyai kedamaian dalam hatinya, karena tanpa menyadari tujuan hidup rohani, tanpa pendekatan diri kepada Tuhan ketenangan kedamaian dan kebahagiaan yang sesungguhnya belumlah terjadi.
Apabila para lansia memilih lebih menyadari akan tujuan hidup secara rohani sebagai hal yang terpenting maka kesempatan hidup saat lansia ini sebaiknya dimanfaatkan untuk semakin menyempurnakan sikap hidup agar apa yang tersisa belum sesuai dengan tujuan hidup secara rohani dapat dilakukan.
MELAKSANAKAN TUJUAN HIDUP
Dalam melaksanakan tujuan hidup diperlukan kesadaran dan usaha praktek yoga yang sungguh sungguh untuk mencapainya.
Kesadaran : diperlukan kesadaran akan tujuan hidup yang sebenarnya perlu disadari tujuan hidup fisik dan rohani. Tujuan hidup fisik selalu dalam keadaan sehat segar berenergi untuk melakukan berbagai hal untuk mencapai kebahagiaan fisik, namun perlu diingat secara bersamaan akan tujuan hidup spiritual yaitu kita hidup ini hanyalah untuk dapat belajar menyadari hidup dan mengasihi Tuhan setiap saat sehingga di akhir kehidupan fisik dapat kembali kepada NYA seutuh utuhnya.
Dengan kesadaran seperti ini tentunya kita seharusnya memanfaatkan kesempatan hidup ini hanyalah untuk melakukan berbagai hal yang memang semestinya kita lakukan agar kita tidak kehilangan kesempatan untuk dapat kembali kepadaNYA.
Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita dapat melakukan hal ini, dengan cara apa kita dapat melakukan hal ini. Setelah menyadari semua ini maka tinggal kita memanfaatkan kesempatan hidup melakukan semua yang semestinya di lakukan ,Apabila baru di masa lansia kita menyadari hal ini apakah kita terlambat?. Tidak dan tidak ada kata terlambat, perjalanan kita untuk dapat lebih dekat kepada Tuhan, adalah sangat jauh ditengah perjalanan kita akan berjumpa akan berbagai hal yang akan selalu mengingatkan kita akan pencapaian tujuan hidup ini, oleh karena itu nikmatilah setiap saat
MENYADARI KESEMPATAN HIDUP.
Kita sebagai manusia harus sadar , untuk apa kita hidup, untuk siapa kita hidup, mengapa kita hidup, diaman kita hidup, dan bahaimana kita menjalani hidup kapan kita hidup.
Tanpa kesadaran ini jelas kita akan bingung dengan sujatinya hidup kita.
MENYADARI TUJUAN HIDUP DIMASA LANSIA.
Kini kita sadar bahwa tujuan hidup yang sebenarnya mutlak kita harus capai dalam hidup ini karena berhubungan dengan keberadaan hidup itu sendiri, dan bukan untuk bermain main menikmati hidup tanpa tujuan yang dapat menjerumuskan kita ke arah yang salah dan melupakan kesempatan hidup. Kesempatan hidup yang kita miliki sangat singkat artinya kita seharusnya memanfaatkan kesempatan yang ada ini dengan sebaik baiknya agar tidak menyesal dikemudian hari saat masa kehidupan fisik ini berakhir. Perlu diingat bahwa apa yang kita lakukan dibumi masih harus kita pertanggung jawabkan nantinya setelah kehidupan fisik berakhir, oleh karena itu betapa pentingnya kita mengevaluasi diri apakah kita sudah sesuai dengan apa yang semestinya kita lakukan, apabila belum marilah kita memanfaatkan kesempatan hidup ini dengan sebaik baiknya.
Apa saja yang perlu disadari di masa lansia dalam hubungan dengan tujuan hidup yang sebenarnya itu sendiri. Sadari bahwa kita makhluk istimewa yang mempunyai Otak dan Hati.
Otak berhubungan dengan duniawi sedangkan hati berhubungan dengan otak dan spiritual. Oleh karena itu mesti dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.
PROGRAM PELATIHAN YOGA UNTUK LANSIA
Pada Wanaprastha Asrama Yoga, para lansia akan diajak untuk berlatih mengolah tubuh, mengolah Rasa dan mengolah Jiwa, dengan Tujuan Utamanya untuk menyadari dirinya sendiri. Tujuan Pelatihan itu seperti berikut:
Latihan menyadari tujuan hidup yang sebenarnya
Latihan menggunakan hati nurani
Latihan membuka hati untuk Tuhan
Latihan mengenal hati nurani
Latihan mengaktifkan hati nurani
Latihan menguatkan hati nurani
Latihan mengolah hati nurani
MARAKANDEYA YOGA INDONESIA
Guru Made Sumantra
www.markandeyayoga.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar